
Deru kompor dan wajan panas menjadi pemandangan hangat sehari-hari di dapur sederhana milik Salsabila, ibu asal Kota Palu. Aktivitas di dapurnya tak pernah berhenti menggoreng “masa depan” dari olahan rempeyek, usaha kecil yang ia rintis beberapa tahun silam.
UMKM Rempeyek Salsabila, kini menjadi nama yang melekat pada usaha kecilnya itu yang dikawal tangan tangguh Salsabila dan anak sulungnya, Alya. Mengaku memulai usahanya dari nol, bukan karena hobi tetapi menjalani hidup dengan penuh harapan.
Usaha rumahan ini lahir dari resep turun-temurun, dimodifikasi dengan cinta dan keberanian untuk mencoba sesuatu yang lebih besar dari sekadar berjualan camilan.
“Saya cuma ingin rempeyek ini punya rasa yang bisa mengingatkan orang pada rumah dan rezekinya bisa bikin kami tetap bertahan,” kata Salsabila.
Segalanya berubah pada Juni 2021, saat Salsabila mengikuti program pelatihan dan sosialisasi UMKM yang diinisiasi Alfamidi Cabang Palu. Dari produk rumahan yang dikemas seadanya, Salsabila belajar tentang branding, sertifikasi halal, pencatatan produksi hingga strategi distribusi.
Sejak 2021, Rempeyek Salsabila resmi bermitra dengan jaringan ritel Alfamidi, dan kini telah memasok produknya ke 74 gerai Alfamidi di Kota Palu, 100% dari seluruh toko Alfamidi yang ada di kota tersebut. Produk Rempeyek Salsabila tak hanya hadir di rak oleh-oleh, tapi juga menjadi favorit camilan di area kasir.
Alfamidi meyakini, perpaduan rasa gurih dan renyah rempeyek Salsabila tak hanya memanjakan lidah konsumen tetapi juga mengukir kisah dan ketekunan di setiap proses pembuatannya.
Tak berhenti di satu rasa, Salsabila terus berinovasi. Varian daun jeruk, teri Medan, dan kacang sangrai mulai diperkenalkan, menjawab selera konsumen yang beragam. Kemasan pun diperbarui lebih modern, praktis, namun tetap membawa nuansa lokal yang hangat.
Saat produksi meningkat, Salsabila merekrut ibu-ibu sekitar untuk membantunya. Kini, para ibu bukan hanya membantu menggoreng, tetapi menjadi bagian dari mimpi yang perlahan jadi nyata.
“Setiap pagi waktu buka bungkus kacang, saya bilang ke teman-teman, kita bukan cuma bikin peyek, tapi sedang “menggoreng” masa depan,” ucap Alya, anak sulung sekaligus Manager Rempeyek Salsabila.
Setiap Rempeyek Salsabila yang tersaji renyah di toko, lebih dari sekadar rasa gurih. Di baliknya ada ketekunan, kolaborasi, dan keyakinan bahwa usaha kecil bisa menjadi besar jika ada yang menguatkan.
Karena bagi Salsabila dan Alya, wajan bukan sekadar alat kerja tapi ruang untuk bermimpi. Pengingat bahwa perjuangan mereka masih terus digoreng hingga matang. Terus menata masa depan bersama Alfamidi.